Pergaulan dan Penerapan Kata Terima Kasih, Tolong, dan Maaf
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan timbal balik dari sesama manusia lainnya, kita tentunya tak bisa lepas dari yang namanya pergaulan. Namun yang menjadi persoalan ialah bagaimana pergaulan itu berjalan dengan gerakan-gerakan positif. Bukan hanya sekadar kumpul-kumpul mencari kesenangan dan menghabiskan waktu secara percuma tanpa ada hal baik yang dihasilkan.
Tentu amat disayangkan jika waktu terbuang sia-sia, padahal di situ kita dapat memanfaatkannya dengan melakukan hal-hal lain yang dapat mengembangkan potensi diri. Jika kumpul-kumpul di sini hanya sekadarnya saja bukanlah menjadi masalah, namun apabila sudah menjadi kebiasaan dan bahkan ada sesuatu yang negatif disisipkan di dalamnya tentu sangat merugikan.
Sering kita dengar banyak permasalahan yang muncul karena berawal dari salahnya pergaulan, misalnya; aborsi, peredaran narkoba, seks bebas, dan lain sebagainya. Dan yang menjadikan kita miris sekaligus prihatin adalah banyaknya para kawula muda yang terlibat dalam kasus-kasus tersebut.
Jika hal ini tidak mendapatkan perhatian yang serius dan pergaulan yang salah ini berkembang secara terus-menerus, maka bagaimana keadaan kemajuan bangsa ini akan tercapai. Dari sini kita bisa pahami bahwa peran para orang tua, guru, dan siapa saja yang bertanggung jawab pada perkembangan dunia anak sangat vital dan dibutuhkan.
Adab dan akhlak hendaknya sedini mungkin kita ajarkan pada anak-anak kita, kita bisa memulai dengan menanamkan penerapan tiga kata berikut ini:
1. Kata terima kasih jika ada orang yang berbuat baik padanya
2. Kata tolong apabila ia ingin meminta bantuan kepada orang lain, dan
3. Kata maaf apabila ia melakukan kesalahan
Jika ketiga kata tersebut sudah mulai dipraktikkan sejak kecil, maka si anak akan lebih terbiasa menerapkannya di kehidupan sehari-hari, sehingga si anak dapat bersikap lebih menghargai orang lain, lebih sopan, dan bisa jadi lebih peka dengan keadaan sekitarnya dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak diajarkan adab dan akhlak dengan baik.
Opini: Jihan Syehrar // Sumber: idntimes.com
- Selasa, 10 September 2019 | 16:33:49 WIB